Shopping Cart

Total Items:
SubTotal:
Tax Cost:
Shipping Cost:
Final Total:

Populer Post

Label

  • Buku 35 Sirah Shahabiyah

    35 Sirah Shahabiyah

    Penulis: Mahmud Al Mishri
    Penerbit:  Al-Itishom
    Hard Cover
    Berat:
    - Jilid 1: 500 gram
    - Jilid 2: 450 gram

    Harga:
    - Jilid 1: Rp. 75.000 diskon 20%
    - Jilid 2: Rp. 75.000 diskon 20%

    Sinopsis:
    Sahabat-sahabat nabi SAW. merupakan generasi terbaik sepanjang sejarah peradaban manusia setelah para Nabi dan Rasul. Demikian halnya dengan para shahabiyah. Setiap Shahabiyah ibarat sekuntum bunga yang tumbuh di ladang Islam. Mereka sarat dengan taqwa, karena senantiasa terpupuk dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Bukan hanya itu, pengorbanan dan kegigihan dalam membela akidahnya, mengorbankan segala yang dimiliki untuk kepentingan Islam dan tidak jerah dengan kezhaliman, siksaan, dan kematian yang harus dihadapi.

    Buku Sirah Shahabiyah ini menguraikan kisah para shahabiyah, memberikan pelajaran bermakna  dari setiap sepak terjangnya. dalam buku ini kita dapat menghirup keharuman kisah dari mereka.

    Jual Buku 35 Sirah Shahabiyah

  • Asbabun Nuzul

    Asbabun Nuzul

    Penulis: Imam As-Suyuthi
    Penerbit: Pustaka Al-Kautsar
    ISBN: 9789795926771
    Hard Cover
    Isi: 626 Halaman
    Berat : 1000 gram

    Harga: Rp. 125.000 (diskon 20%)
    Harga Net: Rp.  100.000

    Sinopsis:
    Buku Asbabun Nuzul ini ditulis oleh seorang ulama besar yakni Imam Jalaluddin As-Suyuthi. Di dalam Buku Asbabun Nuzul ini beliau memaparkan tentang riwayat-riwayat sebab turunya ayat (Asbabun An- Nuzul), karena dengan Asbabun An-Nuzul ini akan membantu seorang mufassir atau mereka yang berkecimpung dalam al-qur'an untuk dapat mempermudah dalam berbagai hal yang berhubungan dengan Al-Qur'an serta Mengetahui hikmah yang terkandung dalam hukum yang disyariatkan oleh agama.
    --------------------------

    Jual Buku Asbabun Nuzul Imam As-Suyuthi



  • Buku Mata Air Inspirasi

    Mata Air Inspirasi

    Penulis : Abdullah Hadrami
    Penerbit: Pro U Media
    Isi : 200 halaman
    Berat: 171 Gram

    Harga: Rp. 38.000 diskon 25%
    Harga Net: Rp. 28.500
     
    Sinopsis:
    Mata Air Inspirasi - Seorang suami masuk menemui istrinya, ternyata ia dapatkan istrinya sedang menangis sedih. Suami duduk di sampingnya seraya memandang istrinya dan berkata, "Wahai istriku, tahukah kamu, bahwa kamu adalah wanita tercantik nomor dua di dunia!" Sang istri pun kaget seraya bertanya dengan penuh keheranan, "Terus, siapa yang nomor satu?!" Suaminya menjawab, "Kamu, ketika tersenyum." Ya, sepenggal tulisan tentang Seni Mengibur Istri, akan pembaca dapati di buku "Mata Air Inspirasi" ini. Tak sekadar berisi tips-tips agar hati semakin bening, parenting, maupun seluk beluk kehidupan, tetapi juga kita akan dibawa mengenal Allah dan Rasul-Nya Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam dengan mudah serta kiat-kiat menggapai cinta Allah. 

    Selamat menyelami kata demi kata para tamu hati bening. Semoga buku sederhana yang tersajikan ini mampu memberikan penerangan, pencerahan, dan memperoleh ilmu yang bermanfaat. Hatimu adalah rajamu. Semoga hati kita selalu bening.
  • Jangan Berhenti Berbuat Baik

    Jangan Berhenti Berbuat Baik

    Penulis: Mahroji Khudori
    Penerbit: Pro U Media
    Berat: 244 gram

    Harga: Rp. 52.000 diskon 25%
    Harga Net: Rp. 39.000

    Sinopsis: 
    Jangan Berhenti Berbuat Baik - Terus saja berputar, berputar, dan berputar sebagaimana baling-baling, kipas angin, kincir angin, roda sepeda, dan semacamnya. Bergeraklah untuk menghasilkan sesuatu. Jangan berhenti! Berhenti bisa jadi mati. Berhenti bisa jadi berakhir, selesai dan rampung. Berhenti bisa jadi sudah tidak dapat bergerak lagi. Karenanya, jangan berhenti! Ya, jangan berhenti berbuat baik!

    Menghentikan roda kebaikkan sama halnya memadamkan kehidupan kita dari berbagai pahala yang akan diterima. Bergeraklah karena bergerak itu hidup, dan hidup itu bergerak. Bukankah jin dan manusia memang diciptakan untuk bergerak, untuk beribadah kepada Allah Azza wa Jalla?

    Nah, apa yang terjadi jika kebaikan dihentikan dan perintah-Nya diabaikan? Mungkin tidak hanya gunung yang meletus, lautan yang meluap, dan matahari yang terbit dari barat; melainkan juga para setan, dedemit, iblis, dan lelembut akan bersedih sebab masa tangguhnya sudah habis dan neraka yang menyala-nyala telah menanti mereka. Adapun manusia akan dihadapkan dengan pertanggung jawaban amal-amalnya. Sudah siapkah kita?

    Dalam buku "Jangan Berhenti Berbuat Baik" ini, kita akan menjumpai peristiwa sehat yang menyehatkan. Juga ada yang mengajak kita untuk merenung dan termenung. Jangan keburu tersinggung. Bukankah kebaikan bisa kita dapatkan dari mana pun jua, termasuk dari goresan tinta yang amat sederhana ini? Adik-adik, kang mas, mbakyu, pakde, mbokde, teruslah berbuat baik sebaik orang yang diremehkan kebaikannya. Sekali lagi: JANGAN BERHENTI BERBUAT BAIK!
  • Kesaksian Pelaku Sejarah Darul Islam

    Kesaksian Pelaku Sejarah Darul Islam (DI/TII)

    Penulis: Irfan S. Awwas
    Penerbit: Darul Uswah
    Tahun: 2015
    ISBN: 978-979-8143-35-9
    Berat: 436 gram

    Harga: Rp. 74.000 diskon 25%
    Harga net: Rp. 55.500

    Sinopsis: Buku Kesaksian Pelaku Sejarah Darul Islam
    Siapapun yang peduli terhadap kebaikan negara dan kesejahteraan rakyat Indonesia, pasti akan memikirkan jalan serta paham yang diyakini benar: pada apa dan siapa seharusnya perbaikan nasib negara ini dipercayakan. Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Abdul Qahhar Mudzakkar, dan Teungku Muhammad Daud Beureuieh termasuk di antara para tokoh yang peduli tersebut dengan memproklamasikan Negara Islam Indonesia.

    Darul Islam, atau lebih dikenal dengan Negara Islam Indonesia bukanlah sebuah upaya membangun mimpi kosong; bukan pula makar untuk merebut kekuasaan dari pemerintah yang sah. Negara Islam Indonesia dibangun atas dasar keyakinan dan fakta yuridis yang meniscayakan sahnya sebuah negara.

    Buku Kesaksian Pelaku Sejarah Darul Islam ini tidak sekadar mengungkap sisi lain sejarah yang sengaja dilupakan, melainkan juga memberikan pengayaan sudut pandang islami dan apresiasi bahwa eksistensi Negara Islam Indonesia tidaklah sesadis opini sejarah yang sengaja dipolitisasi seperti dapat dibaca pada buku-buku pelajaran sejarah di sekolah. Negara Islam Indonesia yang dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Abdul Qahhar Mudzakkar, dan Teungku Muhammad Daud Beureuieh ingin memberikan alternatifi ideologi dan way of life, manakala ideologi lain (demokrasi liberal, demokrasi terpimpin) nyata-nyata gagal dan hanya menyengsarakan rakyat Indonesia.

    Kadang gendang yang dipukul bisa menyadarkan orang yang terlelap tidur. Namun, adakah gendang yang bisa menyadarkan orang yang sudah mati hatinya? Lantas, mengapa kita begitu terpesona dengan ajakan kaum Islamophobia, padahal anak-anak panah, mereka tujukan ke dada kita? Mengapa kita sangat terpukau dengan tipu daya kaum Islamophobia, padahal Allah Swt jauh lebih dekat kepada kita daripada mereka?

    (Edisi Revisi dari buku Trilogi Kepemimpinan NII yang dilengkapi dengan foto, data, dan tulisan baru)
  • Ringkasan Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq
    Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq
    Penulis: Sulaiman Al-Faifi
    Penerbit: Pustaka Al-Kautsar
    Cover: Hard Cover
    Isi : 1052 Halaman
    Berat: 1000 graman

    Harga: Rp. 178.000 (diskon 20%)
    Harga: Rp. 142.000

    Sinopsis:
    Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq - Kita sangat butuh fikih pada hari ini. Hari-hari dimana begitu banyak orang bicara tentang agama tanpa dalil, tanpa mengerti petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah. Hari-hari dimana begitu banyak orang yang tidak memahami hukum-hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hari-hari dimana sebagian juru dakwah secara tidak sadar seorang terjauh dari mempelajari hukum dengan alasan menghindari ikhtilaf atau perbedaan pendapat.

    Buku Fikih Sunnah, yang merupakan karya monumental dari syaikh Sayyid Sabiq, merupakan salah satu alternatif solusi untuk memupus keawaman tentang hukum Islam. Berbagai topik dibahas, mulai dari masalah ibadah, muamalah, hingga masalah hudud atau pidana. Penyajiannya yang tematik, rinci, lengkap dan mudah dipahami membuat buku ini dikenal luas dan diganjar dengan penghargaan bergengsi King Faishal Awward.

    Syekh Sulaiman Ahmad Al-Fifi lantas menringkas buku tiga jilid ini kedalam satu jilid. Tujuannya agar makin mudah dipahami oleh kaum Muslimin, juga agar manfaatnya makin tersebar luas. Buku ini sangat pantas untuk menlengkapi kepustakaan Anda.
  • Buku Untukmu Kader Dakwah

    Untukmu Kader Dakwah 

    Penulis: Rahmat Abdullah
    Penerbit: Pustaka Da'watuna
    Sofcover
    Harga: Rp. 36.000 diskon 20%
    Harga: Rp. 28.800 
    Sinopsis:
    Buku Untukmu Kader Dakwah ini menguraikan 10 Prinsip-prinsip dakwah dalam setting situasi, makna, dan fungsi yang luas, hal ini merupakan kekuatan dan pembeda dengan tulisan karya penulis lain yang membahas seputas prinsip dakwah. 
    Meskipun judulnya terkesan untuk kader dakwah namun buku ini layak dibaca oleh siapa saja.
     
    Buku ini berisikan 10 hukum bai’at atau disebut 10 pilar komitmen da’i.
    1. Al Fahmu
      Al Fahmu yang dimaksud disini adalah pemahaman yang di dalamnya mencakup kemuliaan ilmu nafi’ (ilmu yang bermanfaat). Bukan hanya ilmu yang tersimpan atau tertimbun, akan tetapi ilmu dan pengamalannya. Seseorang harus menumbuhkan rasa “mau” untuk mencari ilmu bukan hanya tahu kewajiban mencari ilmu, yang setelahnya ilmu tersebut harus dipelihara dengan keahlian. Dengan menghargai ilmu maka wawasan kita akan masa yang sekarang dan yang akan datang semakin terbuka lebar.
    • Al Ikhlash
      Al Ikhlash adalah segala perbuatan semata-mata hanya karena ALLAH dan untuk mendapat keridhoan ALLAH, tanpa terpengaruh pada penilaian manusia dan tidak memperhitungkan keuntungannya.
      Ada tiga hal yang patut terus ada dalam hati seorang mukmin, yaitu :
      1. Ikhlas beramal karena ALLAH.
      2. Tulus terhadap pemimpin.
      3. Setia pada jama’ah Muslimin.
    • Al A’mal
      Al A’mal adalah buah dari al fahmu (ilmu) dan al-ikhlash (keikhlasan). Amal berkaitan erat dengan keshalihan yang kemudian akan melahirkan amal shalih yang harmonis dan tanasuk (serasi) dengan sasaran, tuntunan, tuntutan, dan daya dukung. Amal harus dilandasi ilmu, amal tanpa ilmu akan lebih banyak menimbulkan bahaya dibanding dengan manfaat.
      Amal tanpa niat anaa (kelelahan).
      Niat tanpa ikhlas habaa (debu, sia-sia).
      Ikhlas tanpa tahqiq (realisasi) ghutsaa (buih).
      Hama-hama amal : riya (untuk dilihat), ujub (kagum diri), sumah (untuk didengar/populer), mann (mengungkit pemberian).
    • Al Jihad
      Al Jihad adalah berjuang, yang masanya takkan pernah berhenti sampai hari kiamat. Jihad yang paling rendah adalah ingkar hati dari kemaksiatan dan jihad yang paling tinggi adalah perang dengan senjata. Jihad hukumnya adalah fardhu kifayah, namun dalam artian “mencukupi”, sehingga seandainya orang-orang dalam suatu daerah belum dapat mencukupi jumlah untuk berjihad maka orang-orang yang berada di daerah yang lebih luas pun terkena kewajiban untuk berjihad membantu. Jihad merupakan amal yang paling mulia.
    • At Tadhiyyah
      At Tadhiyyah adalah pengorbanan, baik jiwa raga, harta, waktu, dan segalanya guna mencapai tujuan. Jihad pun berkaitan dengan pengorbanan, karena tidak ada jihad tanpa pengorbanan. Iman dan amal shalih digemukkan dengan pengorbanan, semakin sedikit respon bagi kenikmatan syahwat maka semakin besar ruh berkorban dan kejujuran dalam berkorban. Tidak ada orang-orang besar yang menjadi pengukir sejarah tanpa pengorbanan dalam resiko yang besar, sebagaimana yang dialami oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Pengorabanan akan menjadi shahih tatkala mampu mengantarkan supremasi tertinggi di hadapan ALLAH dan pengorbanan pun tidak hanya berdampak untuk generasi yang sekarang tapi juga ubtuk generasi berikutnya.
    • Al Tho’ah
      Al Tho’ah adalah melaksanakan dan menjalankan perintah tanpa reserve dalam berbagai kondisi (ketaatan). Tidaklah layak taat kepada makhluk dalam rangka bermaksiat kepada Sang Khaliq dan beruntunglah orang-orang yang mampu mengorbankan kepentingan pribadinya dalam rangka taat kepada pemimpin yang syar’i. Yang dominan dalam ketaatan di antara manusia adalah keikhlasan. Loyalitas seseorang akan tampak dari ketaatan kepada pemimpin dan bukan hanya berorientasi pada figure melainkan lebih kepada risalah (misi).
    • Ats Tsabat
      Ats Tsabat adalah ketegaran berjuang dalam kondisi apapun, hanya ada dua pilihan berhasil mencapai tujuan atau meraih syahadah. Keteguhan merupakan nafas rijalul haq (para pembela kebebnaran) yang didapat hanya dengan mu’ayasyah (berinteraksi) dan terjun langsung dalam dunia teguh yang dijalani Rasul dan para pewarisnya. Perlu adanya kesetaraan sifat dan sikap dalam memahami prinsip teguh dalam tsabat (tegar) dan kesabaran.
    • At Tajarrud
      At Tajarrud adalah totalitas, membersihkan fikrah dari segala pengaruh dasar-dasar hidup dan pribadi di luarnya. Tidak ada kata istirahat bagi orang-orang yang telah mengazzamkan dakwah dan jihad sebagai jalan hidupnya, dan tertinggal dari pengorbanan akan mengalahkan totalitas (tajarrud) sebagai kemutlakan sikap dakwahnya. Kelezatan berkorban dapat diraih dari mujahadah (usaha keras), qana’ah (rasa penerimaan) dan keridhoan menghadapi cobaan dakwah. Totalitas bukanlah bentuk fanatisme dan selayaknya para pejuang dakwah memiliki mental baja dalam menghadapi segala tuduhan, cercaan, dan cobaan dakwah.
    • Al Ukhuwah
      Al Ukhuwah adalah menggabungkan hati dan ruh dengan tali aqidah, yang merupakan persaudaraan seiman. Persatuan akan terbangun dengan adanya cinta kasih, derajat cinta terendah adalah hati yang selamat dari buruk sangka terhadap saudara Muslimnya dan yang tertinggi adalah itsar (mendahulukan kepentingan saudaranya). Persaudaraan hendaknya dibingkai dengan amal jama’i dan disertai hanya dengan kecintaan karena ALLAH. Tali ukhuwah dalam jama’ah ini hendaknya tetap kokoh dan abadi baik dalam susah maupun senang tanpa terkeruhkan oleh keterbatasan sifat manusia. Ukhuwah yang jujur dan benar bukanlah ukhuwah hanya dengan yang segolongan saja, tetapi juga dengan orang-orang di luar golongannya dan berlandaskan kecintaan kepada ALLAH. Persaudaraan yang indah adalah tatkala berada di sampingnya ada banyak kebaikan dan manfaat yang didapat bukan tak ada saat dibutuhkan.
    • Ats Tsiqah
      Ats Tsiqah adalah kepercayaan dan kemantapan hati seorang jundi kepada pemimpinnya dalam hal kemampuan dan keikhlasannya, yang dengannya akan muncul rasa cinta, hormat, dan taat. Dari kepercayaan inilah akan muncul kekuatan struktur dakwah, strategi, keberhasilan pencapaian tujuannya, dan mampu menghadapi rintangan serta kesulitan dalam dakwah. Dengan ketsiqahan inilah qiyadah dan jundi akan mampu memenangkan peradaban. Tsiqah harus lebih diutamakan saat menyangkut kepentingan rakyat banyak. Hal yang dapat melemahkan ketsiqahan adalah keragu-raguan yang datang dari fitnah. Pusat pengendalian tsiqah adalah tsiqah kepada ALLAH, yang dengan-Nya takkan ada lagi keragu-raguan dalam diri kita. Kekuatan hubungan dengan ALLAH, jujur, amanah, cinta kasih, dan kehangatan ukhuwah adalah hal-hal yang menyuburkan akar tsiqah, yang dengannya pengorbanan dan perjuangan sepedih apapun takkan menjadi keluhan melainkan senantiasa bersyukur, bersabar, dan sepenanggungan.
  • Warisan sang Murabbi

    Warisan Sang Murabbi

    Penulis: Rahmat Abdullah
    Penerbit: Tarbawi Press
    HardCover
    Berat: 500 gram
    Harga: Rp. 85.000 diskon 20%
    Harga: Rp. 68.000

    Sinopsis:
    Buku Warisan Sang Murabbi ini merupakan kumpulan pemikiran almarhum KH. Rahmat Abdullah, yang ditulis dalam Rubrik Assasiyat, Majalah Inspirasi Tarbawi. Relevansi buku ini, terletak pada keberadaannya sebagai representasi yang memadai bagi pemikiran ustadz Rahmat. Setidaknya, dari segi pergulatan ide yang ada di balik tulisan-tulisan tersebut, yang mengangkat beragam tema. Dan Cukup menjelaskan bagaimana isi dari pemikiran-pemikiran sosok KH. Rahmat Abdullah.

    Sebagian orang, terutama para kader Tarbiyah, tentu pernah berinteraksi dengan sosok yang semasa hidupnya dikenal juga dengan syaikh Tarbiyah itu. Tetapi, tidak bisa dikatakan mengenal ustadz Rahmat bila tidak mengenal pemikirannya. Dan, pemikiran ustadz Rahmat yang tertuang dalam tulisan dirinya langsung, dalam jumlah yang memadai, adalah apa yang ia tulis di Tarbawi, secara berkala, dalam waktu lebih dari enam tahun, yang sekarang dibukukan dalam lebih dari 400 halaman ini.
     
    Buku Warisan Sang Murabbi ini memberi kesempatan kepada yang belum tahu KH. Rahmat Abdullah untuk mengenal tokoh kharismatik tersebut. Sementara siapa pun yang merasa pernah dekat dengan KH. Rahmat Abdullah, bisa semakin memahami konstruksi pemikiran beliau, gelisah hatinya, getaran yakinnya, yang boleh jadi tak bisa sekilas ditangkap hanya dengan pernah makan bersama atau duduk-duduk bersama.

    Sepanjang sejarah orang-orang shalih, warisan pengetahuan mereka selalu melalpaui warisan kisah biografis mereka. Kita memang perlu memperbaiki cara kita mengenang orang-orang shalih, dari melankolis menjadi transformatif.

    KH. Hilmi Aminuddin, Ketua Majelis Syuro PKS :
    Sebagai shahibul dakwah, shahibul masirah, teman perjalanan dalam dakwah dan perjuangan, saya memberikan kesaksian yang tulus, jujur, ikhlas pada Ustadz Rahmat Abdullah. Sepanjang 25 tahun dalam perjalanan dakwah, dalam tugas apapun, dalam fungsi apapun, dalam posisi apapun, akhuna rahimahumullah Rahmat Abdullah selalu mengambil posisi yang terbaik, selalu mengambil peran yang terbaik, selalu memberikan sumbangan yang terbaik.

    DR Hidayat Nurwahid, MA. Ketua MPR RI:

    Wafatnya Ustadz Rahmat Abdullah tentu saja menimbulkan perasaan berduka bagi semua warga Partai Keadilan Sejahtera, khususnya mantan Presiden PKS, DR Hidayat Nurwahid, MA. Hampir selama 5 tahun periode kepengurusannya, banyak hal dihadapinya bersama Ustadz Rahmat, baik suka maupun duka.
    Di tengah kesibukannya sebagai Ketua MPR, salah satu guru dakwah ini bersedia bertutur tentang kisahnya bersama Ustadz Rahmat.

    Anis Matta

    Satu hari, lebih dari 15 tahun lalu, lelaki itu datang dengan tenang. Jaket tentara rada lusuh yang ia kenakan membuatnya tampak gagah dan berwibawa. Tapi kelembutan tetap memancar kuat dari sorot matanya. Di sana ada cinta. Di sana ada cinta. Memanggil-manggil. Seperti sinar purnama yang memancar kuat menembus awan malam. Itulah pertama kali saya melihat guru saya, KH.Rahmat Abdullah, ketika beliau mengisi salah satu materi dalam sebuah dauroh di Puncak.
  • Jalan Tengah Demokrasi

    Jalan Tengah Demokrasi

    Penulis: Tohir Bawazir
    Penerbit: Pustaka Al-Kautsar
    ISBN: 978-979-592-7075
    Softcover
    Isi: 348 Halaman
    Berat: 400 gram
    Harga: Rp. 68.000 diskon 20%
    Harga: Rp. 54.400

    Sinopsis:
    Jalan Tengah Demokrasi : Antara Fundamentalisme dan Sekularisme, Secara substantif buku "Jalan Tengah Demokrasi" ini mengajak para aktifis Islam agar tidak phobia berjuang dalam kerangka demokrasi. Demokrasi bahkan oleh sang penulis disebut memiliki akar historis sejak zaman "dini Islam", era Khulafaur Rasyidin. Apa dan bagaimanakah akar-akar historis demokrasi dalam Islam dapat dirunut dalam buku ini. (Dhurorudin Mashad, penulis produktif dan peneliti senior LIPI)
     
    Lama kami mencari makna sosok "Nasionalis religius". Apa itu, bagaimana dan siapa? Alhamdulillah dalam buku ini kami temukan sosok loyalis Indonesia sejati. Penulis nasionalis karena cinta bangsa ini tapi tetap religius karena mendasarkan pandangannya di atas nilai-nilai Islam. Bila sebagian aktivis muslim ingin "membongkar rumah" bangsa ini dan diganti rumah baru. Maka penulis mengajak kita "merasa memiliki rumah" ini. Bangsa ini bukan milik siapa pun kata penulis, tapi buah perjuangan tokoh-tokoh Islam masa lalu
    (AM Waskito, penulis produktif)

    Penulis dalam buku Jalan Tengah Demokrasi ini ingin menggunakan demokrasi sebagai sarana perjuangan untuk menegakkan syariat Allah. Buku ini hadir di tengah dahaga umat untuk mengkaji kehidupan politik Islam di negeri ini yang semakin terpinggirkan. Oleh karena itu buku ini layak dibaca untuk menambah wawasan kita tentang diskursus politik Islam di tanah air. Semoga mencerdaskan dan memberi kontribusi positif bagi peningkatan kesadaran politik umat.
    (KH. Muhammad Al-Khathath; Sekjen Forum Umat Islam).

    Jual Buku Jalan Tengah Demokrasi - Karya Tohir Bawazir

  • The Choice Dialog Islam Kristen - Ahmed Deedat

    The Choice Dialog Islam Kristen

    Ahmad Deedat
    Penerbit : Pustaka Al-Kautsar
    Hard Cover
    Berat: 600 gram

    Harga : Rp. 80.000 diskon 20%

    Sinopsis:
    Buku The Choice ini merupakan terjemah dari Buku yang di tulis oleh salah seorang Kristolog terkemuka Ahmed Deedat, judul bukunya The Choice Islam and Christianity.

    Ahmad Hoosen Deedat lahir di surat, india pada tahun 1918, ia tidak dapat berkumpul dengan ayahnya sampai tahun 1926, ayahnya adalah seorang penjahit yang karena profesinya hijrah bermigrasi ke arika Selatan tidak lama setelah kelahiran Ahmed Deedat.

    Tanpa pendidikan formal dan untuk menghindar dari kemiskinan yang sangat pedih Ahmed Deedat pergi ke afrika selatan untuk dapat hidup bersama ayahnya pada tahun 1927. Perpisahan deedat dengan ibunya pada tahun kepergiaannya ke afrika selatan menyusul ayahnya itu adalah saat terakhir ia bertemu ibunya.

    Di negeri yang asing, seorang anak laki-laki kecil ini tanpa bekal pendidikan formal dan penguasaan bahasa inggris mulai menyiapkan peran yang harus dimainkannya berpuluh-puluh tahun kemudian tanpa disadarinya. Dengan ketekunannya dalam belajar ia tidak hanya berhasil mengatasi hambatan bahasa tetapi juga unggul di sekolahnya.

    Pada tahun 1936 sewaktu ia bekerja pada toko muslim di dekat sebuah sekolah menegah kristen di pantai selatan natal, penghinaan yang tak henti-hentinya dari siswa misionaris menantang islam selama kunjungan mereka ke toko menanamkan keinginan yang membara pada dii anak muda tersebut untuk melakukan aksi menghentikan propaganda mereka yang salah.

    Ahmad Deedat kemudian menemukan sebuah buku berjudul izharul haq yang berarti mengungkapkan kebenaran, buku ini berisi teknik-teknik dan keberhasilan usaha-usaha umat islam di india yang sangat besar dalam membalas gangguan misionaris kristen selama penaklukkan inggris dan pemerintahan india. Secara khusus ide untuk menangani debat telah berpengaruh besar dalam diri Ahmad Deedat.

    Daftar Isi:

    Buku Jilid1: Apa yang dikatakan injil tentang Muhammad
    • Bab 1: Pertemuan besar pertamaku,
    •  Bab 2: Delapan argumen yang tak terbantahkan,
    • Bab 3: Bukti lebih lanjut,
    • Bab 4: Perjanjian baru juga membenarkan 27
    Muhammad pengganti alamiah kristus
    • Bab 1: Utusan terakhir,
    •  Bab 2: Dalam Firman tuhan,
    • Bab 3: Muhammad adalah “paraclete”
    • Bab 4: Petunjuk Total,
    • Bab 5: Pemenuhan ramalan,
    • Bab 6: Hukum keesktrimisan (Sifat estrim yang salah)
    Muhammad manusia paling agung lelaki teragung
    • Bab 1: Pilihan semua orang,
    • Bab 2: Sejarah masa lalu,
    • Bab 3: Agama yang paling cepat pertumbuhannya sekarang ini
      .
  • Buku Tak Kenal Maka Ta'aruf

    Tak Kenal Maka Ta'aruf

    Penulis: Asri Widiarti
    Penerbit: Era Intermedia
    Berat Buku: 250 gram

    Harga: Rp. 28.000 (diskon 25%)
    Harga: Rp. 21.000

    Sinopsis:
    Pernikahan adalah pertemuan dua jiwa. Setelah bertemu keduanya menyatu. Mengarungi kehidupan bersama. Mencipta harmoni dalam bahtera. Menebar cinta, menggapai cita. Berharap mencapai surga. 

    Disebabkan Islam tidak membenarkan pacaran dan interaksi non syar'i dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya, bagaimana menjembatani agar dua jiwa yang hendak membangun rumah tangga saling mengenal.? 
    Pernikahan bukan sebuah uji coba yang dengan mudahnya dibatalkan karena ketidakcocokan yang bermula dari tidak-saling-kenal, bukan?

    Allah sendiri menyatakan tiga hal yang hendak dituju oleh pernikahan: sakinah, mawaddah, rahmah.

    وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

    Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-Rum : 21)

    Dengan ketiga hal itu, sungguh dunia akan menjadi lebih indah. Seorang ikhwan yang tadinya berjuang sendirian, seorang akhwat yang sebelumnya hidup tanpa teman, tiba-tiba didampingi manusia yang paling menyemangati sekaligus mengasyikkan. Maka dakwah menemukan energinya yang baru, perjuangan menjadi berlipat kekuatannya. Bukankah itu adalah surga dunia?

    Untuk menuju ke pernikahan yang demikian, dan menghindarkan dari peluang keretakan rumah tangga akibat tidak-saling-kenal, Islam memerintahkan nadhar "melihat" calon istri. Pun sebaliknya, akhwat memiliki hak serupa untuk mengetahui siapa calon suaminya.

    Ta'aruf adalah nadhar yang dikembangkan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip Islam dan tidak melanggar batas-batas yang telah ditetapkan oleh agama yang sempurna ini. Maka seperti disebut penulis pada pengantar, sebagai salah satu sarana untuk mencapai pernikahan, setidaknya taaruf menjadi pengantar untuk meniadakan efek-efek negatif pacaran.


    Lima Urgensi Ta’aruf

    Buku "Tak Kenal Maka Ta’aruf" ini diawali dengan penjelasan urgensi ta’aruf. Ada lima poin urgensi ta’aruf yang disebutkan di bab 1 ini. Pertama, agar terhindar dari “membeli kucing dalam karung”. Dengan ta’aruf, diharapkan seorang ikhwan bisa mengetahui calon istrinya, demikian pula akhwat mengetahui calon suaminya; dari sisi din/agama, akhlak, wajah/penampilan, dan latar belakangnya. Kedua, ta’aruf adalah jembatan yang memperdekat jarak untuk melihat apakah calon memang cocok atau tidak. Ketiga, mempersempit ruang penyesalan setelah menikah. Keempat, timbulnya penerimaan dan kesadaran penuh dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Kelima, menyederhanakan masalah atau langkah menuju pernikahan yang memang sederhana agar tidak berbelit-belit.

    Adab dan Tata Cara Ta’aruf

    Ada 10 adab ta’aruf yang dijelaskan oleh penulis dalam buku Tak Kenal Maka Ta’aruf ini.
    1. Membersihkan niat karena Allah,
    2. Berupaya menjaga kesucian acara ta’aruf,
    3. Kejujuran kedua belah pihak dalam ta’aruf,
    4. Nadhar (melihat) wajah,
    5. Menerima atau menolak dengan cara yang ahsan,
    6. Menetapi dan menjaga rambu-rambu syariah,
    7. Usahakan berpendamping (ada mediator, seyogyanya yang sudah menikah, amanah dan dapat dipercaya, adil terhadap kedua belah pihak, ikhlas, berakhlak baik, dan mengenal orang yang didampingi)
    8. Memilih tempat yang tepat (bukan tempat mencurigakan seperti kamar kos yang sempit, dan lain-lain)
    9. Menjaga rahasia ta’aruf (sebaiknya orang lain hanya tahu rencana pernikahan dari undangan)
    10. Istikharah

    Bagaimana Bila Ta’aruf Gagal?

    Karena ta’aruf adalah sarana pertama menuju pernikahan, maka adakalanya ia berhasil lalu berlanjut ke khitbah dan akad nikah, ada kalanya pula ia tidak berlanjut ke pernikahan. Bagaimana bila ta’aruf gagal? Asri Widiarti memberikan empat tips dalam buku Tak Kenal Maka Ta’aruf ini. Pertama, Yakinilah bahwa ini yang terbaik dari Allah. Bukankah lebih baik ta’aruf tidak dilanjutkan daripada menikah tetapi tidak ada kecocokan lalu timbul perselisihan dan banyak permasalahan? Kedua, tetaplah memperbaiki diri. Kembali kepada QS. An-Nur : 26 bahwa perempuan yang baik hanya untuk lelaki yang baik, demikian sebaliknya. Ketiga, tak perlu malu dan trauma. Jangan takut untuk melakukan ta’aruf lagi. Keempat, lakukan muhasabah dan evaluasi diri. Bisa jadi ta’aruf yang gagal membuat kita tersadar ada kelemahan yang harus diperbaiki. Dengan demikian kita menjadi lebih baik dan sempurna.

    Buku yang Kaya Pengalaman

    Lebih dari separuh buku ini berisi pengalaman yang dibagikan kepada kita. Pengalaman itu terbagi tiga. Pertama, tanya jawab seputar ta’aruf yang dikumpulkan penulis ketika penulis menjawab pertanyaan di pengajian, radio, telpon, dan sms. Ada 35 pertanyaan yang ditulis di sini berikut jawabannya. Mulai yang menanyakan sejauh mana pertanyaan saat ta’aruf sampai mengapa calon suami yang shaleh mundur dari ta’aruf.

    Kedua, bab ke-12 yang diberi judul romantika ta’aruf. Ini berisi sepuluh pengalaman pelaku ta’aruf. Dan, ketiga, cerita hati para pendamping ta’aruf. Bagian ini barangkali paling yang menarik untuk disimak. Ternyata, ada ikhwan yang ada-ada saja. Maksudnya, banyak kriteria yang diminta ketika hendak ta’aruf. Mulai dari standar muwashofat yang tinggi, hingga fisik yang “sempurna”.

    Bagi Anda yang belum menikah, buku Tak Kenal Maka Ta’aruf ini akan membantu Anda untuk mengetahui lebih jauh dan detail mengenai ta’aruf, termasuk form data yang perlu diisi saat ta’aruf. Pengalaman penulis (khususnya dalam tiga bab terakhir) akan membuat kita mengerti lebih banyak tentang praktik ta’aruf, dan insya Allah membuat kita lebih dewasa menyikapi problem yang terjadi sebelum, selama, dan sesudah ta’aruf. Wallaahu a’lam bish shawab.
  • Tafsir Ibnu Katsir edisi 10 Jilid

    Tafsir Ibnu Katsir Edisi 10 Jilid

    Cover: Hard Cover
    ISBN : 978-602-8062-06-0
    Isi: 10 Jilid
    Berat: 12.100 gram

    Harga = Rp. 1.300.000 (diskon 20%)
    Harga = Rp. 1.040.000

    Sinopsis:
    Ibnu Katsir adalah salah seorang ulama yang telah berhasil melakukan kajian tafsir dengan sangat hati-hati serta dilengkapi dengan hadits-hadits dan riwayat-riwayat yang masyhur. Hal itu terbukti dengan ketelitiannya dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur-an yang mulia telah menjadikan kitab tafsirnya tersebut sebagai rujukan sekaligus bahan kajian bagi mayoritas kaum muslimin di seluruh dunia. Tidak diragukan lagi bahwa Tafsir Ibnu Katsir adalah salah satu kitab tafsir yang kandungan isinya tidak dibaurkan dengan ilmu lain.

    Dengan demikian, tafsir ini diharapkan dapat mencapai tujuan yang tinggi dan mulia, yaitu menyampaikan maksud firman Allah Ta’ala melalui manhaj yang lurus dan valid serta jalan pemahaman ulama Salafush Shalih yaitu penafsiran al-Qur-an dengan al-Qur-an, penafsiran al-Qur-an dengan hadits, dengan merujuk kepada pendapat para ulama Salafush Shalih dari kalangan para Sahabat dan Tabi’in dengan konsep dan kaidah bahasa Arab. Lalu DR. ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh meringkas kitab ini dan memberi nama “Lubaabut Tafsiir”.

    Dalam melakukan peringkasan kitab ini, beliau melihat cara terbaik adalah dengan membiarkan apa adanya kalimat-kalimat yang ditulis oleh Ibnu Katsir sendiri, dan menghilangkan beberapa hal yang dianggap tidak perlu, seperti cerita, hadits-hadits dha’if, dan lain sebagainya.

    Setelah dilakukan peringkasan, beliau melakukan beberapa penambahan :
    • Penafsiran tiga ayat dari surat al-Maidah. Nomor ayat-ayat tersebut adalah 97, 98, 99, dan akhir dari ayat 96.
    • Mentakhrij lebih dari 300 hadits yang dikemukakan penulis tafsir ini (Ibnu Katsir) tanpa ada komentar darinya.
    • Menisbatkan qira'at dan riwayatnya kepada para tokohnya secara rinci dan teliti, yang oleh penulis buku ini disampaikan secara ijmal (ringkas).
    • Menafsirkan lafadz-lafadz yang ditulis dalam kitab ini yang sulit difahami maksudnya oleh para penuntut ilmu.
    • Melakukan ralat terhadap sedikit kesalahan dalam kitab berkenaan dengan qira'at atau pun yang lain.

    Jual Tafsir Ibnu Katsir 

    Tafsir Ibnu Katsir Edisi 10 Jilid